1.Langkah yang dipakai pada pembentukan elektronika antara lain adalah:
a.Obeng cross (Screwdriver +) atau bisa juga disebut dengan obeng kembang/+ yaitu obeng yang
mempunyai mata kembang(+).Obeng jenis ini berguna untuk membuka maupun mengencangkan
baut/Scrup yang bermata (+) Gb.Obeng plus/cross/kembang
b.Obeng pipih (minus) yaitu obeng yang mempunyai mata pipih atau minus(-)
Obeng jenis ini berguna untuk membuka maupun mengencangkan baut/scrup yang bermata pipih(-)
Gb.obeng minus/pipih
c.Tang potong(cutimg plier)yaitu tang digunakan untuk memotong kawat maupun kaki-kaki
komponen. 5 Gb.tang potong
d.Tang jumput (long nose plier)yaitu tang yang dapat digunakan untuk menjapit benda maupun
komponen Gb.tang cucut/jumput
e.Tang Kombinasi merupakan perpaduan antara tang jumput dengan tang potong
Gb.tang kombinasi
f.Gunting berguna untuk memotong kabel dan lain-lain
Gb.gunting
g.Pinset adalah alat yang digunakan untuk menjapit/memungut benda yang kecil
Gb.pinset
f.Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong benda
Gb.gergaji
2.Desain elektronika adalah:
Suatu alat elektronika yang di rancang untuk membuat suatu rangkaian yang akan kita buat
atau yang diinginkan
3. Pengertian Komponen Aktif Elektronika
Definisi komponen aktif elektronika adalah komponen yang bila bekerja membutuhkan sumber
daya
listrik. Bahan yang paling sering digunakan untuk pembuatan komponen aktif elektronika adalah
semi konduktor.
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti mengubah. Sehingga
transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah suatu energi ke bentuk
energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut sensor, karena bagian ini dapat
mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.Kita
mengenal ada enam macam energi, yaitu : radiasi, mekanik, panas, listrik, dan kimia.
Dari sisi pola aktivasinya, transduser dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Transduser pasif, yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar.
Contohnya :
Thermistor. Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik, maka thermistor harus dialiri arus listrik. Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas, maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2. Transduser aktif, yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar,
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri.
Contohnya :
Termokopel. Ketika menerima panas, termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar.
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian. Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini:
1. Kekuatan, maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2. Linieritas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3. Stabilitas tinggi, yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4. Tanggapan dinamik yang baik, yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5. Repeatability : yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang sama
ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama, dalam kondisi lingkungan
yang sama
6. Harga. Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya, tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius, sehingga perlu juga dipertimbangkan.
Macam – macam sensor
1. Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar
matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah.
2. Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple.
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya.
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per °C) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 °C), tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja.
3. Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis
menjadi sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa
tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang
diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan
ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya
Istilah :
1. Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain.
2. Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar.
3. Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri.
4. Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis,
panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik.
5. Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung.
6. RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat,
5.Tenologi Mikrokontroller
Mikrokontroler itu sendiri merupakan suatu komponen elektronika yang jika diberikan
data masukan (input), memproses data masukan (input) tersebut, dan kemudian mengeluarkan hasil
(output) dari data yang diproses tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar